. Kebudayaan Indis | Recha Seprina Of History

Kebudayaan Indis


(Gedung Peninggalan Kebudayaan Indis)

Menurut Djoko Soekiman (2000:8-9) kata Indis berasal dari bahasa Belanda yakni Nederlandsch Indi atau Hindia-Belanda yaitu nama daerah jajahan Belanda di seberang lautan yang secara geografis meliputi jajahan di kepulauan yang disebut Nederlandsch Oost Indie, untuk membedakan dengan satu wilayah jajahan yang lain yang disebut Nederlandsch West Indie yang meliputi wilayah Suriname dan Curascao.
Perpaduan antara segolongan masyarakat Hindia Belanda dengan masyarakat pribumi khususnya Jawa inlah yang disebut dengan “Kebudayaan Indis”, percampuran ini meliputi berbagai unsur kebudayaan.
Pada masa awal kehadirannya di Nusantara, peradaban Belanda kedudukannya dominan di atas budaya Indonesia. Kemudian laun terjadi pembaharuan, tetapi sebelum terjadinya percampuran budaya ini, peradaban Indonesia sudah tinggi, maka peran suku Jawa dalam proses pencampuran ini adalah aktif sehingga budayanya tidak lenyam tenggelam. Peran kepribadian bangsa (local Genius) Jawa ikut menentukan dalam mewarnai Kebudayaan Indis ini.
Unsur-unsur kebudayaan Belanda itu mula-mula dibawa oleh para pedagang dan pejabat VOC, kemudian rohaniwan Protestan dan Khatolik juga mengikutiya. Peran para cendikiawan dalam mengembangkan Kebudayaan Indis sangat besar, khususnya dalam bidang pendidikan, teknologi pertanian dan transportasi setelah Politik Liberal dijalankan oleh pemerintah Kolonial. Dala tahap berikutnya, para terpelajar Indonesia mendapatkan pedidikan Eropa dalam melanjutkan pedidikan di Belanda menuntuk berbagai lapangan ilmu pengetahuan, mereka ini juga sangat berperan dalam berkembangnya Kebudayaan Indis di Indonesia.
Proses akulturasi kebudayaan Belanda dengan kebudayaan Indonesia khususnya Jawa, menurut Djoko Soekiman (2000) berdasarkan 7 unsur berikut ini : 
1)      Bahasa
Masyarakat pendukung kebudayaan Indis memunculkan bahasa Pidgin atau campuran, yang umumnya dipergunakan oleh keturunan Belanda dengan ibu Jawa atau keturunan Cina dan Timur Asing. Secara etimologis, besar kemungkinanistilah bahasa Ingris untuk pijin diambil dari kata benda business yang berarti perdagangan. Pada awalnya kata ini merupakan ragam yang penting dalam bahasa bantu dalam sebuah kontak bahasa, karena pengaruh substratum Cina, kemungkinan berkembang kata pijin sebagai berikut :
Bisnis à pizin à pidgin
Bahasa pijin ini muncul umumnya karena situasi keadaan kebahasaan yang darurat, seperti adanya Ekspansi kolonialisme dan imperialisme Eropa dan perdagangan yang terjadi menyebabkan munculnya kebutuhan untuk berkomunikasi diantara bangsa yang berbedayang tidak saling mengenal bahasa masing-masing, dikarenakan adanya dorongan untuk saling mengerti untuk mempermudah perdagangan tersebut maka masing-masing bangsa mempermudah bahasanya dalam bidang tatabahasa dan kosakatanya agar dapat berkomunikasi dengan baik. Hal ini lama-kelamaan muncullah suatu bahasa campuran, maka sistem pijin ini dapat diartikan  sebagai berikut : Bahasa pijin akan muncul, bila dua penbicara atau lebih mempergunakan sistem bahasa yang timbul akibat adanya situasi kebahasaan darurat sebagai media komunikasi. Struktur sistem bahasa tersebut disederhanakan dan kosakatanya sangan dibatasi. Bahasa tersebut akan disebut bahasa pijin, jika bahasa tersebut untuk kedua belah pihak bukan merupakan bahasa ibu. Bahasa pijin yang digunakan oleh masyarakat Indis ini adalah bahasa percakapan bahasa Petjoek (menggunakan bahasa Belanda, tapi kadang basahanya susah dipahami oleh orang Belanda dan tata bahasanya pun lebih dekat ke bahasa Jawa).
2)      Kelengkapan hidup
Yang dimaksud dalam kelengkapan hidup di sini ialah semua hasil cipta yang digunakan untuk melindungi sarana hidupsehingga memudahkan dan mengenakkan hidup manusia.karya tersebut dapat berupa : rumah tempat tinggal (disebut bangunan Indische Landhuizen), kelengkapan rumah tangga (seperti: meja, kursi dan peralatan lainnya), pakaian, alat senjata, alat produksi, transportasi dan lain sebagainya.
3)      Mata pencaharian
Munculnya mata pencaharian baru bagi masyarakat pribumi seperti pekerjaan administrasi, militer dan swasta seperti: prajurit sewaan, pejabat administrasi pemerintahan dan tenaga kasar.
4)      Pendidikan dan pengajaran, yaitu Munculnya sekolah modern
5)      Kesenian, berupa seni kerajinan (seni kriya), seni pertunjukan sastra dan film.
6)      Ilmu pengatahuan dan kemewahan gaya hidup yakni peran penghuni dan pemilik pesanggrahan, pembangunan rumah mewah dan kemewahan gaya hidup indis, pembangunan rumah pesanggrahan.
7)      Religi berupa kristen khatolik yang dipadukan dengan unsur-unsur kebudayaan Jawa.

Berikut ini Movie Indisch Culture
Category:

0 comments:

Post a Comment